Pages

2/26/12

Rambang

Baru secupak diuji. Sudahnya rambang mata. Kelu kata. Suka. Ria. Padahal cakapnya selalu tentangnya hak, amanah, tanggungjawab. Tapi bila mananya yang betul jadi ujian, seolah hilang semua yang dikhutbah. Seolah yang ini jadi kelas yang lain. Macamnya yang dibicara hanyanya kata-kata kosong. Lompong tidak terlangsung. Apa beza dengan segala yang ada yang duduk dikritik. Kalaunya baru yang sikit ini sudah tidak terdaya menepis. Tidak tergamak hendak dingaku. Nanti ditanya apa bendanya yang nak dikata? Oh Tuhan bukan aku yang darab bahagi. Bukan aku yang tambah tolaknya. Aku terima sahaja tanpa berkata. Belah mana silap salahnya? Yang itu sendiri tak aku rasa masuk dek akal. Sebab sendiri diri bisa menyangkal. Masakan si Dia tidak tahu yang di dalam ini. Tidak lain hanyanya memperbodoh diri andai diingat bisa Dia dimain akal dangkal ini. Yang pun hanya dinugrah oleh Nya. Ini kata monolog sendiri. Pada sendiri yang konon kepingin dibaiki. Kalau betul selalu kata ikut tunjuk hati ikut betul fikir. Rasanya tiba masa mengota yang dikata. Memang boleh dicari seribu satu macam kata yang bisa menyokong hujah. Tapinya sudah selalu kan jadi yang ini. Nantinya sendiri yang gelisah sampai ke sudah. 

No comments: