Pages

9/26/11

Banding

Terjangkau tidak menggapai tak tentu

Indah mulia perilaku

Faseh tutur kata diseru 

Angkasa merewang semesta ilmu

Pucuk umbi genap tahu

Andai mahu disama lah itu

Secebis tidaknya layak dikata

Kerikil lesu letak gah gunung

Kerik cengkerik dentum petir

Titis embun paluan empoh

Kelip kunang ruap mentari

9/20/11

Hati Si Tua

Bertamu semalam ke rumah tua. Bicara intim dengannya si nenda. Dikisah tentang hidup yang seolah baru semalam masanya muda. Perihal anak yang ditatang bagai minyak yang penuh. Dikasih disayang tanpa dileka. Kemudian lahir dari anak itu penyambung zuriat. Tambah bahagia pada si tua. Oh. Sayang sungguh si nenda itu pada cucu perempuannya. Foto terbingkai di birai jendela. Betul bersebelah katil pembaringan. Diusap, ditenung, dikucup selalu. Hanya itu kininya mampu. Sayangnya sekadar mulus dihembus. Harap tiup angin sayang kan sampai mengusap ubun kepala si kecil itu. Membelai halus pipi gebu itu. Dalam mengenang cucu tersayang, terlihat titisan mutiara tergenang. Berkaca kelopak matanya.