Usah kau menjadi tanggang tanpa sedar
Dalam diam menderhaka
Mengguris tiadanya garis
Lama kudis tidak tertiris
Bengkak tersembulnya tidak sekali
Tapi ngilu bisa tersimpan disana
Mereka asyik menguntum senyum
Sambilnya menyimpan pedih hati tercarik
Kerana permata intan pengarang jantung
Yang dipohon sejahtera senantiasa
Walau sering melupa budi jerihnya
Harapan putus tak pernah sekali
Agar anakanda hidup menjadi manusia
Walaupun mensisih sang tua
Kesal sekali tak pernah tidak
Kerana syarat sayangnya tak pernah ada
Oleh kedua si tua yang bila masa kan dijemput ajal