tag:blogger.com,1999:blog-80840663128644251202024-03-14T00:54:08.918-04:00ASARNALIKUNmy life is not mine aloneUnknownnoreply@blogger.comBlogger56125tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-21026006933996764522013-09-17T12:55:00.001-04:002013-09-17T12:56:12.874-04:00NgelamunBila malam makin kelam, mengadap berdepan kanta putih. Jemari kembali menggagau. Meraba mencari arah punca. Mungkin semakin lama semakin hilang. Terasa sesat semakin sesak. Mungkin kebergantungan itu salah tempatnya. Atau tersangkutnya harap di medan derita.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-61443336908104974142013-09-17T12:55:00.000-04:002013-09-17T12:55:08.327-04:00Yang baruYang baru. Setelah berdikit. Kembali pusing. Arah hala? Entah mana. Bila rasa mula kembali. Sekali punca ditelan arus. Kini lagi yang dicari? Merenung kompas atas segi bermuda. Kumat kamit jarumnya pusing. Tenung langit mencari buruj. Langit mendung semakin ditenung.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-63731202409321372852013-02-20T12:18:00.000-05:002013-02-20T12:18:02.567-05:00Tanggang tanpa sedar<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Usah kau menjadi tanggang tanpa sedar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Dalam diam menderhaka</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Mengguris tiadanya garis</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Lama kudis tidak tertiris</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Bengkak tersembulnya tidak sekali</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Tapi ngilu bisa tersimpan disana</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Mereka asyik menguntum senyum</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Sambilnya menyimpan pedih hati tercarik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Kerana permata intan pengarang jantung</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Yang dipohon sejahtera senantiasa</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Walau sering melupa budi jerihnya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Harapan putus tak pernah sekali</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Agar anakanda hidup menjadi manusia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Walaupun mensisih sang tua</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Kesal sekali tak pernah tidak</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Kerana syarat sayangnya tak pernah ada</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Oleh kedua si tua yang bila masa kan dijemput ajal</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-80970202318944937572012-10-12T03:30:00.000-04:002012-10-12T15:32:37.436-04:00Afiat<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Ingin dilontar satu musykil. Hadam mana yang perlu, jawab mana yang mampu. Mundar-mandir kaki melangkah, kanan-kiri kepala menoleh, hayun beralun tangan melambai, genggam buka jari-jemari. Bolehkah kalian melaku segala gerak seperti diatas? Adakah dirasa ianya perkara biasa? Tiadakah satu rasa istimewa dengan mampunya menggerak segala anggota? Duduk bangkit tiada rasa, tunduk bongkok, cangkung rangkak, jinjit-jinjit lari anak, lompat-lompat dipandang tidak sebelah mata. Memandang itu hanyalah biasa, tanpa sedar ia sebenarnya satu nikmat yang tidak terhingga bagi sesetengah manusia. Yang kuis jari beralun bisa. Tidak ada tidak satunya gerak berlainkan diiringi dengannya sengsara. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Lazimnya tiada apa yang hebat dirasa dalam menempuh hidup sehari-hari. Rutin harian yang diulang-ulang. Bangunnya tidur, duduk menikmati hidangan tengahari, lunjur anggota membersih tubuh, rukuk sujud di tikar hamparan. Dalam malas-malas kalian membongkok adanya insan yang kepingin sekali untuk menyembam menyembah. Barangkali sudah lupa apakah rasanya dahi itu menyujud di hamparan sejadah. Kerana telah lama hanya mampu dia beribadat dengan hanya duduk beralas lapik kusyen sofa tilam bantal. Setakat yang terlihat, paling kuatnya dengan mampu berdiri tegak ketika takbiratulihram dan kemudiaannya kembali duduk melaksana rukun yang lain. Dalam pintanya seusai ibadat, 'berilah aku merasai nikmat untuk tunduk menyembahMu wahai rabb yang maha kuasa, maafkan aku kerana selalu tidak sempurna dalam penyembahanku terhadapMu'. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"></span></div><a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2012/10/afiat.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com283500 Parit Sulong, Johor, Malaysia1.974753 102.8892911.9430144999999999 102.849809 2.0064915 102.928773tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-22195665416645356662012-10-09T04:30:00.000-04:002013-02-21T14:19:50.854-05:00Kelembaja<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Bungkal yang terbungkam. Kuat cengkerang luar kasar. Cengkerang terukir tenunan sutera. Terlihat selalu dek mata kasar. Jauh risau segala gusar. Nampak buas garang laksana Panglima Itam di tengah belahan pedang hujanan tombak ombakan panah. Selalu itu yang tersaji. Lantas marhaen tersebut dipandang ulung. Dalam gah pahlawan sebenarnya yang cuba dilawan hanyalah kudis kusta yang mengakar dirongga. Yang meski dikikis buang tapi acap kunjung bertandang. Jelata terahsia dari kurap hodoh nanah lepuh yang hinggap di batang tubuh lendir lembik. Bermuka-muka lakon teater layar usang. Lain ketemu lain tindak lain wajah lain suara lain bicara lain representasinya. Sampai tetiba langsung lupa mana yang asli. Bijak sepertinya Kurita Mimik laut dalam. Khatam tidak perang pancung tusuk hunus elak tepis dengannya nafsi. Diwartakan sudah solusi agung yakninya kalam suci tradisi nabi. Roh diri degil amat sungguh sekali. Azali dulu tunduk patuh. Mengusia sejagung besar sekali besarnya kepala. Baring termangu si fulan ini waktu dinihari. Merenung kosong buruj-buruj persis titik pena di kanvas angkasa. Tika ini, sepertinya ungkapan itu benar sekali kena rasanya yakni putih mengandung awan, kelambaja mengandung hujan. Mungkin yang akan menatap ini jengkel sudah pada genrenya. Banding sebenar lalunya tidaklah seonak laluan yang lain, tapi kecemerkapan diri mengatur langkah hampirnya menggelincirkan diri ke buana puaka. Kembali proses. Jinjit-jinjit atas kerikil. </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com083500 Parit Sulong, Johor, Malaysia1.9730291282550503 102.886276245117191.9095516282550502 102.80731224511719 2.0365066282550504 102.96524024511719tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-26062245798870365602012-07-03T21:01:00.000-04:002012-07-03T21:01:12.763-04:00Awan (1)<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sabtu; 6/10/12; 2345; Seat 36E; Boeing 737 MAS</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><u><i>Flight Data</i></u></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><u><i><br /></i></u></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Eestimated time of arrival - 20:04</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Local time at destination (Narita) - 12:48</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Local time at origin (Los Angeles) - 20:48</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Time to destination - 07:18</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Outside temperature - -43 C</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Altitude - 10972 km</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Distance to destination - 6013 km</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Distance travelled - 3145 km</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Ground speed - 870 km/h</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Head wind - 42 km</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i>Bismillairrahmanirrahim</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Okay. This is it. Inilah dia empat tahun yang kini berjejak masa akhir. Tika ini, sedang kau membatu cuba mengimbas detikan saat yang telah dilalu sepanjang bekepergian di rantau orang. Kadang ada yang bertanya, lebih kepada bukan kadang, tetapi acap kali, sering tiap selalu sungguh, soalan diaju kepada perantau, apa sebenarnya engkau disentuh selama menjadi anak dagang. Engkau yang dari asalnya kampung, engkau yang duduk cumanya bawah tempurung kecil, engkau yang dunianya cuma pekan kecil Layang-layang, yang boleh katanya asing dari alam luar, diberi nikmat diberi berkat melihat-lihat dunia sebelah satu, yang siangnya sama dengan kelam malam di sini, yang panasnya kadang setara tetapi musim beralih bukan suatu yang pernah kau bayang atau imi dapat dirasa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sedang kini telinga dihalwa dengan alunan suci Ar-Rahman, dan yang sering diulang yang kau sering ditanya-tanya, maka nikmat tuhan yang mana yang kau dustakan? Memang mustahil untuk kau menghitung setiap satu yang dikurnia, tetapi marilah cuba meski atas keterbatasan fakulti mindamu menelah seperkara dua yang kau timba. Agar dapat ia disemadikan dalam rupanya tulisan, kerana memorimu selalu pudar dibaham saat. Engkau masih setahun jagung, engkau masihnya mudah mentah, engkau masihnya hingusan dalamnya hidup. Sepertinya istilah makan garam, engkau masih lagi menghisap gula. Walau begitu, yang empat tahun di tanah gharib ini memanjang buka pandangmu tentang resam dunia, cubitan halus perihal hidup. Segulung kertas telah kau genggam. Dan itu misi kau disertakan dan kini kau menapak berat dengan gulungan itu, dan sepanjang jalan kau turut menggapai sesikat dua bekal tambah untuk kau bertatih keluar dari dunia idealmu, dari sangkar montel ke rima gila kapitalis. Cuba kau bentang gapaianmu itu, agar kau tak lupa barang sedikit yang telah menyentuhmu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Marilah bermula...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Maaf andai tulis ini tidak berangka tidak bersusun. Aku cuma mahu menukil segala yang berawangan. Mungkin berulang mungkin menjinjit. Aku hanya membiar tangan terus mengukir ilham yang terbit muncul seiring naik mentari di ufuk timur. Sebagai pemula bicara memandangkan tidak pasti yang padan elok, hembuslah darinya kisah semenjak bergelarnya siswa<i>.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Difikir-fikir, aku belajar tentang perkara yang kata dasarnya 'harga'. Aku diajar beberapa perkara mengenai perihal kata terbitan dan kata dasar itu. Menghargai, dihargai, penghargaan. Aku diherdik hidup agar menyemak difinisi beberapa kata asas yang disangka difahami erti tetapi di hujung ini aku seakan sesat dan buntu dalam mencari makna setiap satu. Kawan, sabar, gembira, percaya, cita-cita, impian, inspirasi, dan bermacam patah yang nampaknya mudah. Aku dihambat agar menganalisa setiap satu jendela yang ku guna pakai dalm merasional menafsir patah-patah suku tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Aku terasa mahu mula bicara tentangnya gembira, atau dalam konteks yang lebih makna, kegembiraan...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-73491065420669554382012-07-03T20:32:00.001-04:002012-10-08T15:14:04.736-04:005/31/12<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">0846</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif; font-size: large;">Menghitung detik-detik yang berlalu. Tempat berjejak semenjaknya esmpat tahun yang lalu. Tanah yang dahulunya gharib bagai sudah menjadi laman akrab lagi karib. Sisi dunia yang tak pernah diimpi kan dikunjung tiba kini terpaksa dilambai pergi. Apakah ini sifir biasa atau sihir angkasa? Aku membesar dari kekanak dididik guru ulung yakni Tuan Hidup nama ditanda. Kitaran ia kitaran manusia kitaran biasa. Saat bersilih orang berganti. Manusia yang hadirnya tidak sama setiap satu. Dalam berkenal tiap wajah laksana cebisan kecil lakaran besar. Anak-anak wayang yang melakar layar segugus cerita berkarang tajuk namanya kawan...</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com09th St, Hoboken, NJ 07030, USA40.7479493 -74.031637440.7419348 -74.0415079 40.7539638 -74.021766899999989tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-77846178617906505302012-07-03T13:31:00.000-04:002012-07-03T20:26:43.360-04:00Lintah<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">6/22/12</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Aku melihat mereka aku melihat aku. Aku melihat mereka aku melihat apa yang aku ada. Aku melihat mereka aku nampak aku yang dulu dan mungkin yang masih ini. Aku kembali mencari makna diri. Adakah aku sudah cukup untuk mati. Macam mana aku mahu terus hidup? Aku boleh bernafas senang. Tapi aku pilih untuk bergerak dengan bersesak. Aku kembali kedalam menyoal. Macam mana aku menjadi aku? Adakah aku makin hari makinnya manfaat atau hanyalah bertambah bangsat? </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0Sungai Pelek, Selangor, Malaysia2.646892 101.70978192.6151685 101.67029989999999 2.6786155 101.7492639tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-15770887012931583282012-06-04T21:25:00.000-04:002012-06-04T21:25:29.777-04:00Cerita Pertama<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Cerita perdana cerita pertama cerita utama cerita lara. Izinkan hamba menghikayat kisahnya. Tercoret akan perihal ghulam dalam kembara meredah jelata membidas belantara mencari rasa. Indah suasa tak sikit dapat mengilau pancar cahaya segugus butir dipangkal rasa. Si ghulam asal marhaen tak punya apa. Sisir langkah umpama napoh kecil ditengah semesta. Cuba untung melunjur jari dengan hajatnya mencuit kuis helaian sutera walau diri cumalah perca. Ghulam berlagak laksana permata sampai terlupa asalnya kaca. Ingatnya singgah dapat bertepuk tapi rupanya angin kosong hanya menyambut. Mungkin belum tiba lagi detiknya ya ghulam. Jauh lagi kau perlu menapak. Bendung langitmu ya ghulam. Jangan biarkan kabus tutup litup mentari. Izin tuhan esok mentari tetap menerik dan bumi pusing terus bergolek. Selak helai muka selembar. Mentah lagi dirimu ghulam. Jangan engkau hanya terpaku. Jangan engkau diam di situ. Wahai ghulam, ayuh terus hayun langkahmu. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-25074060685254021232012-05-10T01:56:00.000-04:002012-05-10T01:56:54.814-04:00Dia Yang Dulu Kurang Bicara<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Lewat ini, tiap kali bicara mengundang resah. Entah mengapa. Nadanya bicara semakin menusuk. Tahunan lepas tidak pernah perasan yang telah dia lalui pelbagai ragam berbagai tingkah. Tiap patah nada bersahaja tapi bila diamati ia lebih sekadar kata. Ia luahan jiwa lontaran emosi. Satu fasa yang baru. Mungkin diri yang alpa. Tidak menyedari hakikat kehidupan. Yang ada sering dilupa. Yang ada disambil lewa. Makin lanjut usia. Manusia. Bilakah akan dihargai segala dimilik. Kenapa hanya bila hilang bila terhantuk barunya terngadah. Mengapa tidak dihargai segala yang dimilik. Makhluk yang membelai tanpa pinta dibalas. Satu-satunya makhluk yang mengharap agar yang dibentuk menjadi lebih baik darinya. Tanpa syarat. Meski kadang bukan reti menyampai kata tetapi titis jerih cukup buktinya. Tetapi bila yang kurang sabda itu tiba-tibanya mula sedikit meluah rasa, ia jadi suatu yang berbeza. Mungkinkah kerna berzaman tidak bersua jumpa? Sayup-sayup gema suara berdengung. Dia dalam berkata kadangnya serak. Yang diuntai dapat dirasa bait ikhlas dari ufuk sana. Di sering berkata yang dia tak punya apa. Tapi insan-insan yang dimiliknya adalah dunia. Tetapi adakah dunia yang dimiliknya itu sedar akan hakikat? Ataupun diri yang dipandang dunia memandang kembali diri itu tidak lebih sekadar butir pasir yang hilang dilamun ombak. Bila dia berkata, sangat sekali dia memilih bait. Kerana padanya dia bercakap dengan dunianya yang segala, perlu ditatang dengannya kasih. Tidak sekali pernah dia meninggi lafaz kata. Tidak ada selainnya kagum. Sama masa datangnya kaget. Berjejak ke gagang. Sempatkah masa? Jarum lalu detik bersilih. Hitung hisab taksir telah duga. Tidak mampu melaku apa. Takdir tidak bisa digugah. Hanya pemegang Esa mampu mengubah. Tika ini. Hanya bisa diam sahaja. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Menadah usah kalah. Mencuba menguat percaya. Kerana itu sahaja yang ada. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0#406, Castle Point Apartments, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.024090840.7452532 -74.026558299999991 40.7482602 -74.0216233tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-61041658912034083702012-05-01T22:58:00.001-04:002012-05-01T23:00:54.202-04:00Bait rangka<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Entah mengapa. Hari ini seakan hanya mahu merangka. Menyusun
rangka menulis bait. Mencoret-coret sisa rasa. Rasa mahu menjadi seorang
manusia. Manusia yang mampu adanya guna. Tidak lama lagi mahu melangkah ke
sana. Ke fasa baru yang rasanya bercelaru. Kadang rasanya sudah dicanang sedia.
Sudah tersedia pelan keramat. Tapi kadang yang itu seolahnya hambar. Seolahnya
hanya suka sendiri. Siapa sebenarnya diri ini? Hujung ini soalan itu kembali
bertalu. Sebabnya kadang dirasa yang sedang ada ini bagainya cuma topeng yang
menyalut. Yang tertunjuk cuma lakon penuh drama. Rasanya saban hari menapak
melangkah. Tapi kini seperti tersedar. Ke mana sebenarnya langkah itu menuju?
Betulkah ia semakin kedepan? Atau dalam diam langkah itu berundur? Laku tiap
masa menjauhkah diri Darinya? Bagaimana pula dengan taulan dan kerabat? Sendiri
mahu menjalin yang mulus dengan setiap satu. Tapi apakah benar yang dilaku itu?
Adakah dalam tak sedar diri cuma meluka? Atau hanya mengundang murka nya
Dia? Kadang dirasa punya semua. Kadang dirasa tak punya apa. Kadang dirasa
mahu menjangkau ke masa depan secepat upaya. Tetapi kadang pula terasa hanya
mahu memejam berbaring diam. </span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com1#310, Samuel C Williams Library 1 Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ40.7439905 -74.032362640.7319605 -74.0521036 40.756020500000005 -74.0126216tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-86840544463587852592012-05-01T22:37:00.000-04:002012-05-01T22:37:47.060-04:00Remeh<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku kembali menekan kekunci. Kerana ia tak pernah lari. Lincah jari-jemari menari-nari. Manakala papan putih di depan menghadap mematerialkan segala
yang berlegar. Kadangkala dia meneman kala tiada siapa yang dirasa mahu
mendengar. Dia seolah yang mendengar rapi segala yang mahu diujar. Dia tahu cerita dulu. Dia tahu cerita kini. Dan sudah pasti Dia tahu cerita nanti. Dia tahu siapa ini yang kini. Dia tahu siapa ini yang pernah. Dan Dia tahu siapa yang ini yang akan jadi. Semakin hampir dengannya masa, semakin kadang terasa lompong. Di sisi keliling manusia hebat. Seolah jadi kerikil dirincih. Ini merintih lagi. Merintih laku benak. Ulang kali melaku. Bosan. Pegangnya pudar. Genggamnya letih. Derap derai tersentak menyujud. Sampai bila mahunya begitu? Kadang terasa. Adakah aku ini hanya cuba menggenggam logamaya? </span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 16px; line-height: 150%;">Aku tahu aku yang terpesong. Kerana jalannya lurus. Aku tahu aku yang tergelincir. Walau jalannya lebar. </span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aku tahu aku yang berganjak. Kerana Dia tetap di situ. </span></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0#310, Samuel C Williams Library 1 Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ40.7439905 -74.032362640.7319605 -74.0521036 40.756020500000005 -74.0126216tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-29512672857258165212012-05-01T21:55:00.000-04:002012-05-01T22:00:31.762-04:00Halus<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Acap aku menatap yang halus
itu. Yang kuyu dan lesu. Melirik dengan dari ekor mata pandang dengan sayu.
Sedang lidah hanya kelu membisu. Yang itu yang pertama aku terlihat. Tercelik mata dia
menyambut. Di telapak kakinya tersergam makamku. Dari yang lain dia nampaknya
bagai yang kurang upaya. Dari yang lain dia nampaknya senantiasa lemah
longlainya. Dari yang lain dia hanyalah seorang malang yang kena segala. Hanya
itu terpandang dari mereka. Tapi yang melihat ini tidak memandang dengan
begitu. Yang terlihat kelibat seorang pejuang terbilang yang gilang gemilang.
Dia berjuang dalam diam. Dia berlawan dalam kelam. Dia berperang berseorang. Aku
mendengar dia mengerang. Aku melihat dia menggeletar. Aku mendengar dia
merintih. Aku nampak kelopaknya bergenang. Tapi bila tersedar ada yang
memandang, bibir yang terketap berkuntum terukir. Aku bingung. Dari mana
datangnya keringat. Dari mana munculnya kudrat. Padahal gerak jari penuh bisa.
Pernah langkahnya lesu longlai. Pernah tak upaya membawa diri. Pernah terpaksa
digendong diusung. Seingat akal tidak pernah nampaknya berbuat khianat.
Tangannya hulur tak pernah putus. Sayangnya Dia lain caranya. Mungkinnya Dia
makin merindu. Lantas ditambah segala satu. Agar dia semakin akrabnya. Dan dia
mungkin juga faham yang itu. Kerna dia tidak pernah tidak memanjat syukur
berterima kasih. Mungkin yang lain punya pahlawan terbilang. Mungkin yang
memandang tokoh kehormat. Aku mungkin tak tahu segala. Dan andai pun aku tak
punya yang lain. Tapi aku tahu yang itu setakat ini yang paling kuat yang aku
tahu. Kadangkala dia diperlaku tidak sepatutnya. Dan darinya membalas, dia
mencipta seribu satu alasan untuk pelaku itu. Masih dia menganggap yang mungkin
dia jadi penyebabnya. Mungkin dia yang patut berundur beralah. Meski apa yang
terjadi dia yang dulu menghulur ampun. Ini bukan cerita khayalan. Ini bukannya
fabel kayangan. Mungkin dia tak reti berkata-kata. Tapi cukup dengan lakunya,
aku mengukur tahapku tahapnya. Aku sering cuba menduga. Menahan segala yang
terbuku dirasa. Aku sering bertanya-tanya. Apakah layak untuk aku bersandiwara.
Apakah perlu aku merasa terguris. Adakah sudah sama aku merasa sepertinya. Dia
bukannya seorang nabi, dan dia juga bukannya tabi'in. Dia juga insan biasa.
Yang punya hati yang punya jiwa. Yang punya rasa yang punya perasaan. Yang aku
tahu hati itu mulus halus lembut. Kerna mudah sekali berkaca mata walau hanya
terdengar perihal sengsara orang. Apatah lagi kalau terlihat. Tidak sekali dia
meracau. Entah mengapa dia mampu. Andai dia ibarat di nun petala langit, aku
hanyalah baru di kaki gunung. Kerna aku jauh lagi tidak upaya mengagau
sabarnya. </span><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0#310, Samuel C Williams Library 1 Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ40.7439905 -74.032362640.7319605 -74.0521036 40.756020500000005 -74.0126216tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-66862685753502714732012-04-12T20:51:00.001-04:002012-05-01T22:01:03.609-04:00Menadah<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Menadah bermadah mencurah masalah. Berpaling berpusing keliling mencari entiti bagi diteliti segala erti. Diharap insan lain berupaya bantu menyelesaikan yang sedang buntu. Tetapi yang lain punya agenda perkara sendiri. Sudah cukup yang lain dibeban dengan hal sendiri untuk diperhati. Apakah wajar ditambah lagi dengan runsing sendiri? Kadangnya dihadap lain yang lebih getir. Tapi mereka upaya mengukir kuntum mengalit bibir. Jadi apa perlu apa alasan mencemik memuncung. Yang rumit kusut takkan terlerai dengan menjaja-jaja. Tapi takkan pula ia terlerai dengan bermuram durja. Jadi bagaimananya? Yang tengah itu kan ada. Tidak perlu jaja berjela dan jangan pula membisu kelu. Dia senantiasa kan ada disitu. Dan dalam memohon padanya Dia, carilah yang akur arif sanggup menyangga empunya diri. Jangan sekali putus asanya. Biarlah seisi dunia mendaga-dagi, asalkan Dia ada disisi, nescaya ampuh perisai terpatri.</span><o:p></o:p></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-79267544112967145512012-03-26T13:37:00.000-04:002012-03-26T13:37:29.981-04:007 Minit<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sabtu</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">3/24/2012</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">9am-3pm</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgqrA6d5JSz1MUD1zU1e54eELhIaIDY16sEqnMsZ4foGI7qb8hDTE7FparoKrlE13gGlKJorMDzhmpyHOBl2KnqpGr2Ix8bdJ4WMxfFOQyJO25hMtBiK5d-2X6KegOd1kHbLnxm99k4ST/s1600/image_Page_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgqrA6d5JSz1MUD1zU1e54eELhIaIDY16sEqnMsZ4foGI7qb8hDTE7FparoKrlE13gGlKJorMDzhmpyHOBl2KnqpGr2Ix8bdJ4WMxfFOQyJO25hMtBiK5d-2X6KegOd1kHbLnxm99k4ST/s640/image_Page_1.jpg" width="493" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3crcE3ozPnzujQYYg8lLN1TiyYdej-_vClF8ppEv7_mJQzhnynKzGGTz-cbK9OW88ycvsa2BsCCaIZbMsHQymlKn7SIETywGh8Xr9AdqM2sRVjZ23lEEvWAqPDjYY91oH6SkDuMGVxJSd/s1600/image_Page_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3crcE3ozPnzujQYYg8lLN1TiyYdej-_vClF8ppEv7_mJQzhnynKzGGTz-cbK9OW88ycvsa2BsCCaIZbMsHQymlKn7SIETywGh8Xr9AdqM2sRVjZ23lEEvWAqPDjYY91oH6SkDuMGVxJSd/s640/image_Page_2.jpg" width="492" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn8tHJOQGwkq1v7hFc4hPb-9uejuBJ8PNSuBQaxoOr5Oxrkpvuwq57tkWLi9lzb-hOmLbTFkdCA4GkXRJnjRQy682ejcwmRIxuF9rzgMRkan2AEiy4fJYT3m6KWSh2s95enBMu_t9DFplx/s1600/image_Page_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn8tHJOQGwkq1v7hFc4hPb-9uejuBJ8PNSuBQaxoOr5Oxrkpvuwq57tkWLi9lzb-hOmLbTFkdCA4GkXRJnjRQy682ejcwmRIxuF9rzgMRkan2AEiy4fJYT3m6KWSh2s95enBMu_t9DFplx/s640/image_Page_3.jpg" width="492" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0315 W 36th St, New York, NY 10018, USA40.7539497 -73.99341468.1479037 -133.7590396 73.3599957 -14.227789599999994tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-7588871679592270522012-03-10T12:42:00.001-05:002012-03-10T13:00:21.026-05:00Fitrah<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Tiba-tiba terasa ingin bicara tentang fitrah. Fitrah rasa yang azali terbina. Yang tidak boleh dikawal mahunya tapi boleh dikawal lakunya. Yang bisa mengingini setiap satu lepas akal fikir rasional. Tapi yang benar-benar digelar hamba punya kudrat mengukir batas. Melukis garis sempadan yang tidak tergamak dilangkah. Batas hujung yang perlu dibendung. Yang juangnya mengekang suatu yang menggelegak raung pinta disahut. Yang sedang melawan ini tidaklah punya cukup kudrat keringat. Sudah dahulu seringnya tumpas. Sudah bertalu pernah dihunus tusuk. Tapi misih lagi menggenggam sekeping percaya. Kadangnya yang dimahu seolah tidak tergapai. Kerna seolah beza ciri langit dan bumi. Yang tak seberapa mahunya yang ketara. Potret akhir samar-samar, tapi kini cuba dicapai pena runcing memula lakaran di birai kanvas. Yang selagi belum betul jalannya itu, jangan pernah katanya tewas. Jauh sekali diri darinya moleknya. Mungkin kalau dipandang yang lain nampaknya cuma berpura-pura bermuka-muka. Tapi diri itu tidak punya upaya kawal tentang apa yang lain mahu mengata. Apa yang lain mahu menganggap. Apa yang lain mahu bicara. Yang lepas mustahil untuk dibetul. Yang lepas sudah tersisip kemas terikat. Banyak titik hitam darinya putih. Banyak khilaf dari manafaat. Walau sesal tentang yang demikian, tidak kan mampu yang silam diputar masa. Yang ada cuma masa ini yang mampu dimilik. Dan laku ini yang kan mencorak sejarah depan. Hanya laku kini yang bisa diadun. Jangan dikisah akan hak diri dari insan kerana bukan itu yang nanti dihisab. Khuatirlah yang akan ditimbang akan tanggungjawab diri setakat mana penuh buatnya. Yang kata hidupnya tidak lain untukNya tapi sebetul mana jawap itu tercermin dalamnya laku. Kata ini mengingat hati sendiri yang payah naik tahapnya itu tapi luncur merudum menjunam gaung. Andai ada yang sudi memapah mari sama jalan seiring. Andai kau sudah berlari, izinkan aku mula bertatih. Andai dekat dengannya buatkan aku jauh dariNya, tariklah aku kembali agar dekat denganMu. </span><o:p></o:p></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-17241557283974427382012-02-26T22:45:00.002-05:002012-03-22T22:36:45.586-04:00Rambang<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;"><span style="font-size: large;">Baru secupak diuji. Sudahnya rambang mata. Kelu kata. Suka. Ria. Padahal cakapnya selalu tentangnya hak, amanah, tanggungjawab. Tapi bila mananya yang betul jadi ujian, seolah hilang semua yang dikhutbah. Seolah yang ini jadi kelas yang lain. Macamnya yang dibicara hanyanya kata-kata kosong. Lompong tidak terlangsung. Apa beza dengan segala yang ada yang duduk dikritik. Kalaunya baru yang sikit ini sudah tidak terdaya menepis. Tidak tergamak hendak dingaku. Nanti ditanya apa bendanya yang nak dikata? Oh Tuhan bukan aku yang darab bahagi. Bukan aku yang tambah tolaknya. Aku terima sahaja tanpa berkata. Belah mana silap salahnya? Yang itu sendiri tak aku rasa masuk dek akal. Sebab sendiri diri bisa menyangkal. Masakan si Dia tidak tahu yang di dalam ini. Tidak lain hanyanya memperbodoh diri andai diingat bisa Dia dimain akal dangkal ini. Yang pun hanya dinugrah oleh Nya. Ini kata monolog sendiri. Pada sendiri yang konon kepingin dibaiki. Kalau betul selalu kata ikut tunjuk hati ikut betul fikir. Rasanya tiba masa mengota yang dikata. Memang boleh dicari seribu satu macam kata yang bisa menyokong hujah. Tapinya sudah selalu kan jadi yang ini. Nantinya sendiri yang gelisah sampai ke sudah. </span></span><o:p></o:p></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-70730830048479808722012-02-21T02:17:00.000-05:002012-02-21T02:17:55.964-05:00Lengai<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Yang itu entah mana kudratnya. Mudah benar dicuit insan. Rapuh benar kelilingnya. Andainya tak betah menahan asak, nyahlah pergi darinya mukim. Usahlah lebih menakwil sasa jiwa. Ruang yang itu tidak mampu menahan dua. Biarpun tunas pelbagai mekar di ufuk sana hanya satu akar yang bisa cambah. Azalinya benih rimbun dicambah niatnya kembang satu puspa. Tapinya benih yang satu dalamnya tumbuh sering dilitup kabus. Kabus kabut tutup mentari. Jadinya sesat. Hilang punca hilang arah. Lalunya, arah benih kian tersasul. Menggagau lorong lohong kosong. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com2#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-62024110622052007082012-02-14T00:17:00.023-05:002012-02-14T00:57:52.145-05:00Checklist of A Believer<i><span style="font-size: large;"><br>
</span></i><br>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Tah da. Do fill in the form and see for yourself :)</span><br>
<div style="text-align: right;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"></span></div><a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2012/02/checklist-of-believer.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com2#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-7876683899042903822012-02-06T14:56:00.002-05:002012-02-06T20:03:26.668-05:00Cerita si Dia<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"> Assalamualaikum. Yang ini sebenarnya segan untuk berbicara. Dan lebih kepada takut. Segan sebab dengan yang tahu tak seberapa tapi tiba-tiba mahu berkata-kata, dan takut kebenciaan disebab oleh benda yang diutara. Sebab telah berfirman yang maha Esa:</span></span></div><div style="text-align: justify;"><i style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"><br>
</span></span></i></div><div style="text-align: center;"><i style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya!Amat besar kebenciannya di sisi Allah-kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya. (As-Saf, 61:2-3)</span></span></i></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"><br>
</span></span></i></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Dan yang mahu dikata ini pula perihal insan yang mulia. Yang jauh dari cacat cela, yang setiap laku setiap satu sudah diwahyu. Jadi yang ini sebenarnya anggaplah bermonolog. Berdialog mengingatkan diri sendiri. Andai ada yang tak kena, itu semua dari diri ini yang banyak khilafnya, dan harap tambahkan lah mana yang kurang, tegakkan lah mana yang bengkok, ingatkanlah mana yang terlupa. <o:p></o:p></span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"><br>
</span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Februari. Bulan yang digembar gemburkan tentang kasih, tentang sayang, tentang cinta. Sentimen yang sering diutarakan, diudarakan, dan ianya satu rasa yang sememangnya menjadi fitrah bagi yang bernama manusia. Masing-masing kepingin dicintai dan mencintai, dan andai yang berepuk sebelah itu, tidak terperi sakit dirasai. Dan yang dingini itu selalunya yang teristimewa yang termulia, yang di pandangan majazi ini tiada lah cacat celanya. <o:p></o:p></span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"><br>
</span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Bagaimana kiranya andai ada yang mengingini diri ini seorang yang sudah sedia maklum mulia akhlaknya, indah perilaku, baik budi pekerti, baik serba serbinya, dan dengan girangnya dia yang memulakan percintaan itu menghulurkan tangannya untuk bertepuk sambil menunggu untuk membalasnya, apakah dangkalnya andai tidak disambut tangan itu. Mengapakah tangan mulia itu tidak disambut, sedangkan dia lebih dari layaknya. Walau martabatnya jauh lebih tinggi, walau tarafnya memang tak tergapai, semua itu tidak diendahkannya. Dia yang mulia itu merindukan dan mendambakan seseorang, dan seseorang itu adalah kalian. Kalian semua. <o:p></o:p></span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-indent: 0.5in;"><div style="text-align: justify;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"><br>
</span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;">Cerita ini cerita yang biasa, yang sering diperdengar, tetapi di kala ini, sekali lagi biar kita melawat cerita ini. <o:p></o:p></span></span></div></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 200%;"><span style="font-size: large;"></span></span></div><a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2012/02/cerita-si-dia.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com0#406 Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-30973727227692493792012-01-31T03:30:00.039-05:002012-10-05T10:26:50.958-04:00Kekura<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Ia seekor kekura tua. Terbit kalbunya sekelumit rasa. Seolah tidak lah ada gunanya laku. Kekadang ia cuba membantu. Tetapi usainya kelahi. Bila dikata buat nya satu kernanya suatu. Terasa seperti dikhianati pendamnya. Seolah yang jerih itu dilontar kerna kepentingan diri. Salahkah kekura memberi cuma kernanya rasa yang timbul? Dari terbit rasanya insan. Tapi cumanya. Bila yang itu pun disalah erti. Kekura terguris. Kalbunya dihiris. Terasa segala laku laksana sebab kepentingan semata. Tapi. Salah lagi. Bilanya. Dengan sedikit rasa misih tersisa. Cuba disebut beruntai kata. Sekali kasar utara terterbit bicara. Asal kata mahu mengurai. Jadinya. Makin kusut kian kabut. Tapi. Apakah perlu ia jadinya sebab menghalang nya tindak? Jangan. Bukan nanti kekura diadilinya orang seorang. Singkat hidup untuk terbatuk. Singkat hidup untuk terhantuk. Singkat hidup untuk bermenung. Singkat hidup untuk meraung. Singkat hidup untuk berpaling. Singkat hidup untuk berpusing. Kerna bila tiba masa kan tetap diusir. Tanpa sedar masanya akhir. Kerna diri hanya musafir. Hanya yang berfikir dapat menafsir. Jangan direnung kisah silam yang kusam. Petiklah yang asam cedoklah yang garam. Memang yang depan itu kelam. Memang nanti ada yang suram. Boleh jadi yang tinggal lereng yang curam. Biarlah. Biarlah sungkur. Biarlah sembam. </span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Dah namanya tebing. </span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Asal geraknya depan dan bukannya belakang. Angin kan membisik di malam bole. Mengarah cekau jalanan depan. Biar terpaksa merangkak-merangkak. Meski berbengkak terus bergerak. Dari tercangak sembul umpama tunggul. Yang bersimpuh lenguh terus mengeluh. </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-15253706106926060982012-01-15T19:02:00.002-05:002012-05-10T02:02:00.449-04:00Bunyi<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, serif;">2231, Jan 9, 2012</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, serif;">Greyhound</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, serif;">Terlintas di kala mendengar alunan dimain dalamnya iPod. Lebih kurangnya satu jam lagi kan tiba di Port Authority, 8<sup>th</sup> ave. 42<sup>nd</sup> st. NYC, berkepulangan dari ibu negara asing ini yakni Washington DC. Tika ini, bermain di fikiran secara tiba-tiba akan persoalan mengenai hak yang dimilik orang, dari satu sisi yang sedikit berbeza. Terbitnya soal ini datangnya dari yang terdendang dengar. Sering kita bicara yang hak tetap hak. Dan dengan tidak meletakkan satu hak itu pada tempatnya kita telah berlaku zalim sangatnya. Setakat itu masih lagi rasanya masing-masing sedia maklum. Sedia tahu juga akan nanti ditanya segala perilaku, yang didengar, dilihat, dikata. Yang kali ini, menyentuh sikit tentang apa yang didengar.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18pt; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
</div>
<a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2012/01/bunyi.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com2#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-44487283648424869702012-01-12T23:44:00.005-05:002013-01-10T14:10:11.488-05:00Another Day, Another Lesson<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Times, serif; font-size: large; line-height: 150%;">1/5/12 1640</span><br>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: Times, serif; font-size: large; line-height: 150%;">Another valuable lesson learned today, or rather, experiencing something that reminded me of the fact that one day I will be left alone on my own, in that dark tiny box, buried deep 7 ft. under the ground. Today at 401 Medical Imaging, I had MRI Arthrogram done on my right shoulder. First off, I was told to remove all clothing that I have on me and was instructed to put on the patient garment. While wrapping that beige cotton cloth around my body, I was struck with a very strange feeling. The fact that there will come a day when the same thing will be repeated again, but when the time comes, I will not be the one that doing it but rather, there will be someone else that will wrap me layer by layer, while I will just be lying senseless, motionless, unable to do a single thing, making me realized the harsh reality of death.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: large; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br>
</span></div>
</div><a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2012/01/another-day-another-lesson.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com3#406 Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-77632475210573390952012-01-06T23:43:00.006-05:002012-01-23T13:27:18.860-05:00From A Friend To A Friend<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Thank you Allah.</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">For giving me friends that are willing to show me the path to obtain Your Nur and Hidayah</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">For giving me friends that have faith in me and those that I can trust</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">For giving me friends that are willing to correct me when I'm wrong</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">For giving me friends that taught me to firmly hold to your rope and never let it go</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">For giving me friends with the best mannerism and akhlak,</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">With such composure and hikmah</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">With great vision and ambition</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">With strong heart and wonderful mind</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Never crossed my mind to be blessed with such wonderful people by my side</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Tirelessly giving me lesson about life</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">I never deemed myself to be worthy for you guys to recognize me as one of your friend, let alone as a companion</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Only due to His mercy that I'm able to be by your side dear brothers and sisters, and for that, I can never thank you enough oh Allah</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Dear friends, I just learned an invaluable lesson today</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">that brotherhood is thicker than blood, as long as you hold onto the blessed path</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Hence, as much as I appreciate my own life, I valued more the bond that we have between me and you</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Regardless of anything that had happened, or is happening, or whatever that might happen later on in life, as long as I'm breathing, all that I ask from you is to allow me to be your brother under the shades of His throne, His majestic, His might, His glory</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Those are just some thoughts that come up from the bottom of my heart, of this humble servant, that always failed to obey His order, that always forget to be thankful, and always shamelessly begging for His mercy when being tested with trials and tribulation</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">Sincerely</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: large;">from a friend to a friend</span>Unknownnoreply@blogger.com04800 Berwyn House Rd, College Park, MD 20740, USA38.99082 -76.9297670000000275.7125940000000028 -136.69539200000003 72.269046 -17.164142000000027tag:blogger.com,1999:blog-8084066312864425120.post-41372373337724459372011-12-31T19:06:00.004-05:002011-12-31T19:52:13.914-05:00Dari Kiai Yang Namanya Penghidupan<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: .5in;"><br>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;"><br>
Anak itu asalnya kampung. Tidaklah hidup sesenang mana, tapi cukuplah makan pakainya. Tidak dipunya segalanya harta, sekadar yang asas itulah yang ada. Bahasa perantara yang dijadi guna, tidak sepatah Bahasa Inggeris ditutur, hanya bahasa ibunda luncur meniti di bibir. Sungguh begitu, ulangkali dipesan kata ditunjuk laku oleh ibunda, biar yang lain semua tiada, asal yang budi tersemat ada, asal yang dikata enak dicuping, dan yang dilaku tidak meluka, cukuplah itu yang mahu dipinta. Meski yang demikian, membanting tulang subuh ke sore kedua orang tua anak itu memerah keringat mencari rezeki membekal segala yang dirasa perlu, dan yang utamanya, ditekan betapa peri pentingnya ilmu agar jadinya nanti seorang ‘manusia’. Semenjak kecilnya, anak itu dibelajarkan di TASKI, yang kemudiannya dihantar pula ke sekolah rendah, yang kemudiannya dituruti sekolah asrama dan atas berkat doa kedua si tua, anak itu dapat melanjutkan pelajaran ke rantau orang. Tulis ini kerana cuba mencatit barang sefasal dua perihal yang dinampak rasa dek ekor mata anak itu. Sekadar coretan cebisan hidup si anak marhaen.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><br>
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times, serif; line-height: 150%;">Tentang hidup. Banyak benar. Biar dimula dari sekadar yang terlintas dan lihatlah kemudian kemana akan tulis ini terkemudi. Biar dimula dengan pandang anak itu tentangnya suatu perkara yang dinamai ‘deen’. Anak itu, walau dari kecil sudah terdidik akan perkara tunjang yang gelarannya agama, yang dirasai di sini walau sama gelarannya, tapi sepertinya sisi sebelah satu lagi syiling itu. Kerana di tanah air itu ramai sekali yang berpegang ajaran yang sama. Tambah lagi, yang ada dikampung itu hampir semuanya berpegangan yang sama, sekolahnya sekolah melayu, kawannya hampir semua melayu, dan melayu itu sinonimnya islam. Dan kelas agamanya setiap masa. Pandangnya, cukuplah rasanya kalau dirasa sudah betul faham agama sendiri. Ujian pun markahnya baik sentiasa. Setakat Subjek Agama hanya sebelah mata sahaja memandang. Iyalah, segala definisi dari segi bahasa mahupun istilah sudah dihafal, segala rukun, syarat sah, segala yang haram halal semuanya dihafal sudah. Apa lagi yang ada? Kerana cikgu pun ajarnya setakat itu. Sering pula diberi puji. Nah, sudah anak itu menjadi si ‘terpelajar’. Tetapi, seperadaan anak itu di sini, maaflah kalau dikata begini, tapi yang dirasai anak itu agama yang dipelajari itu lebihnya kepada budaya darinya pegangan. Lebih kepada hafalan darinya fahaman. Memanglah seribu satu solat ditunjuk ajar, himpunan doa dihafal arabnya, puasa Ramadhan sehari tak tinggal, surah di kalam suci disuruh hafal. Betullah, semua itu penting sekali untuk disemat di dalamnya dada, memang perlu untuk dihafaz, akan tetapi dalam ustaz-ustazah sibuk menyuruh si anak itu mengingat semua yang perlu, mereka bagai terlupa ‘rempahan utama’ dalamnya ia.</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><br>
</div></div><a href="http://asarnalikun.blogspot.com/2011/12/dari-kiai-yang-namanya-penghidupan.html#more">Read more »</a>Unknownnoreply@blogger.com2#406, Castle Point Apartments, Stevens Institute of Technology, Hoboken, NJ 07030, USA40.7467567 -74.0240908000000140.7465197 -74.024291800000015 40.7469937 -74.0238898